Masih adanya beberapa proyek tahun 2017 yang gagal dikerjakan mendapat perhatian serius dari Sekda Grobogan Moh Sumarsono. Hal itu terlihat saat Sumarsono membuka sekaligus memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Pembangunan (Rakor POP) di gedung Riptaloka setda Grobogan, Sabtu (7/4/2018).
Dalam kesempatan itu, Sumarsono meminta agar tidak terlaksananya sejumlah proyek itu dievaluasi dengan baik. Harapannya, tahun anggaran 2018 ini, semua pekerjaan yang sudah direncanakan bisa terlaksana 100 persen.
Tidak terlaksananya pekerjaan pada tahun 2017 itu pasti ada sebabnya. Mungkin waktnya lelangnya terlalu mepet atau ada sebab lainnya. Sumarsono meminta agar hal itu harus segera dievaluasi dan jangan sampai terulang lagi tahun ini.
Pada tahun anggaran 2018, total dana untuk belanja langsung mencapai Rp 1 triliun lebih. Dana sebesar ini digunakan untuk membiayai 2.101 kegiatan atau pekerjaan yang tersebar di 49 SKPD.
Dalam kesempatan itu, Sumarsono meminta agar keterlambatan dalam pengerjaan proyek fisik tidak muncul lagi pada tahun 2018. Untuk itu, dia meminta agar dilakukan langkah antisipasi sebaik mungkin. Salah satunya adalah mengadakan proses lelang lebih awal.
“Kalau ada proyek yang sampai gagal dilaksanakan rasanya eman-eman. Sebab, anggarannya sudah disiapkan dan hasil proyek itu juga sudah dinantikan masyarakat. Makanya, saya minta agar semua proyek yang sudah direncanakan harus bisa terealisasi,” sambung mantan Kepala BPPKAD Grobogan itu.