Purwodadi (16/11/2022) Dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan Kelembagaan Desa yang tangguh terhadap Bencana Berbasis SDG’s Desa melalui KISS ( Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergitas ) para pihak dalam Memperkuat Mitigasi Bencana di Kab. Grobogan. Bapped Grobogan menyelenggarakan Focus Group Discussion Penguatan Desa Tangguh Bencana Berbasis SDG’s Desa. Kita berada diwilayah bencana maka dari itu kita harus menjaga alam, agar alam juga menjaga kita. Sumber Daya Alam ( SDA ) yang kita miliki harus kita jaga dan lestarikan melalui upaya Konservasi. Indeks Resiko Bencana ( IRB ) di Kab. Grobogan berdasar Data BNPB tahun 2021 termasuk Resiko Tinggi, yaitu 154,66 untuk Bencana banjir, gempa, kekeringan, tanah longsor, angin kencang/ puting beliung, dan bencana lainnya Setiap tahun kita selalu ada bencana. RPJMD Kab. Grobogan Tahun 2021 – 2026 dalam Misi ke 2 tersurat Pembangunan Infrastruktur Daerah sesuai potensi daerah. Disini termasuk pembangunan infrastruktur untuk Resiko Bencana, dan Penanggulangan Bencana. Indeks Ketahanan Daerah ( IKD ) Kab. Grobogan terhadap Bencana sebesar 0,64 ( 2022 ), dan diharapkan mencapai 0,72 ( 2024 ) ; ini Cukup Baik, walau perlu terus ditingkatkan.
FGD Penguatan Desa Tangguh Bencana Berbasis SDG’s Desa ini tujuan utamanya adalah untuk kejahteraan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. dari 18 tujuan SDG’s Desa point 6 sd 10 terkait Pembangunan Desa dalam basis ekonomi, lingkungan, pendanaan yang adil, kemitraan, dan kelembagaan. Disini diharapkan Desa yang dinamis, berbudaya, dan adaptif.
dari paparan yang di sampaikan oleh Prof ir Sriyana , MS beliau menyampaikan rekomendasi dari hasil kajian yang beliau lakukan diaantaranya
“Apa yang perlu dilakukan untuk meminimalkan bencana Disini kita membentuk Desa Tangguh bencana ; dengan kelembagaan yang tangguh, dan kemitraan/ kolaborasi ( tujuan SDG’s Desa, 2030 point 16 dan 17 ). Disamping menekankan pentingnya prinsip NO ONE LEFT BEHIND 9. HEXAHELIX dalam kelembagaan desa tangguh bencana :
1). Pemerintah.
2). Akademisi.
3). Praktisi.
4). Pelaku Usaha.
5). Filantropi.
6). Politik Praktis.
7). Media.
8). Masyarakat.
pada Intinya di Rumah kita yang perlu dikembangkan apa , perlu Struktur Pengurus Destana Kab. Grobogan yang terdiri dari : pelindung, ketua umum, wakil ketua, ketua bidang, sekretaris bidang, divisi. Jadi disini Rumahnya berbasis desa ; dengan pendekatan alam, ada kerjasama, ada TNI – Polri. Disamping perlunya Rumah Destana berbasis DAS.