1. Home
  2. »
  3. Bidang Pemsosbud
  4. »
  5. Studi Referensi Inovasi Penanggulangan Kemiskinan ke Kabupaten Banyuwangi
Studi Referensi Inovasi Penanggulangan Kemiskinan ke Kabupaten Banyuwangi

Studi Referensi Inovasi Penanggulangan Kemiskinan ke Kabupaten Banyuwangi

Senin, 28 November 2022, Bidang Pemsosbud BAPPEDA Kab. Grobogan melakukan studi referensi Inovasi Penanggulangan Kemiskinan ke Kab. Banyuwangi. Beberapa hal pokok yang dibahas yaitu :

a. Latar belakang munculnya inovasi-invoasi dalam hal penanggulangan kemiskinan di Kab. Banyuwangi;

b. Komitmen Kepala Daerah dalam hal ini Bupati Banyuwangi sebagai motor penggerak terlaksananya program serta suksesnya    pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan;

c. Inovasi “Rantang Kasih” serta efektifitas inovasi tersebut dalam penanggulangan kemiskinan di Kab. Banyuwangi;

d. Inovasi-inovasi lainnya dalam mendukung penurunan angka kemiskinan serta menjaga angka kemiskinan agar tidak meningkat khususnya pra hingga pasca pandemi covid-19 di Kab. Banyuwangi;

e. Peran OPD serta stakeholder terkait dalam mendukung suksesnya penerapan inovasi-inovasi tersebut di Kab. Banyuwangi.

Awalnya, dimulai dari inovasi di bidang pariwisata yang mana, bidang inilah yang paling menojol sebagai “modal awal” dalam meningkatkan pendapatan perkapita (GDP) masyarakat banyuwangi. Kemudian didukung oleh komitmen Kepala Daerah Banyuwangi untuk turun langsung di masyarakat dengan cara “ngantor di desa” guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan di desa dan mendengarkan aspirasi masyarakat desa sebagai unit pemerintahan terkecil. Kepala Daerah Banyuwangi juga terus aktif mengkoordinir penyaluran dana CSR/TJSLP untuk disalurkan kepada program-program responsif kemiskinan seperti, Inovasi Rantang Kasih, RTLH, dsb. Seluruh OPD ikut berperan dalam mensukseskan inovasi dengan saling bekerja sama, bahu membahu, menyumbang ide, gagasan, serta pendanaan sesuai dengan tusi masing-masing OPD.Hal-hal tersebut di atas, membuat Kab. Banyuwangi memiliki angka kemiskinan yang rendah serta dalam menjaga peningkatan angka kemiskinan pada masa covid-19, menjadi satu-satunya Kabupaten di Indonesia yang memiliki peningkatan angka kemiskinan terendah pada masa pandemi covid-19, dan menjadikan Kab. Banyuwangi sebagai Kabupaten ter-Inovatif se-Indonesia. Harapannya, Kab. Grobogan dapat mengadopsi hal-hal positif yang telah dilakukan oleh Kab. Banyuwangi dalam hal penanggulangan kemiskinan dengan berionvasi serta melakukan hal-hal yang berdampak kepada peningkatan pendapatan namun mengurangi pengeluaran masyarakat Kab. Grobogan. Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM guna bisa bersaing juga perlu ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan kerja yang telah disediakan baik oleh pemerintah daerah maupun swasta.

Bagikan :

Comments are closed.