Purwodadi, – Dalam rangka sinkronisasi dan sinergitas penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Grobogan, Bappeda Grobogan mengadakan Rapat Progres dan Konsolidasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem Per Sektor dan Rencana Kolaborasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan pada hari Selasa, 24 Maret 2023 di Ruang Pangripta Bappeda Grobogan.
Dalam rapat ini, hadir pula Perwakilan dari Disdik, Disperakim, Dispermasdes, Dinkes, Dinsos, DP3AKB, Disnakertrans, Disperindag, Kabag Perekonomian & SDA Setda serta Perumdam Purwa Tirta Dharma Kabupaten Grobogan. Terdapat 51 Desa yang termasuk kategori Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Grobogan yang tersebar di beberapa kecamatan. Kemudian berdasarka diskusi, merdapat beberapa data yang masih perlu dicek ulang, seperti data sanitasi (air minum & jamban). Kemudian penanganan sektor air minum di wilayah desa Kemiskinan Ekstrem cukup sulit jika hanya mengandalkan PDAM karena cakupan wilayah PDAM sebagian besar hanya di wilayah perkotaan. Terdapat beberapa desa yang tidak masuk kawasan Cekungan Air Tanah (CAT).
Selanjutnya, perlu dilakukan update data Anak Tidak Sekolah (ATS) terbaru yang lebih akurat. Terdapat perbedaan data sektoral Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) cut off dari Disperakim, perlu disinkronkan supaya tidak terjadi kesalahan sasaran. Dari keterangan Dinsos, terdapat 4 Desa yang memiliki kasus pindah penduduk sehingga perlu dikonfirmasi ulang. Kedepannya, akan diadakan rapat lanjutan untuk pembahasan terkait verifikasi ulang data serta penanganan kemiskinan ekstrem dengan lebih detail lagi.