Dalam rangka Upaya pelestarian budaya dan peningkatan nilai pemajuan kebudayaan untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi kabupaten Grobogan Tahun 2021-2026, Bappeda Kabupaten Grobogan mengadakan acara Focus Group Discussion “Peningkatan Nilai Pemajuan Kebudayaan dalam mewujudkan Kabupaten Grobogan yang Lebih Berbudaya” pada Hari Kamis, 10 Agustus 2023 di Ruang Ripta Loka Setda Grobogan. Kegiatan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Disporabudpar Kabupaten Grobogan serta mengahdirkan narasumber Prof. Sahid Teguh Widodo, SS, M.Hum, Ph.D (Guru Besar Etnolinguistik Bidang Onomastik FIB UNS Surakarta) dan Rahmat Suwoto (Ketua Tim Penulis Kebudayaan Kabupaten Grobogab) serta mengundang tim penulis kebudayaan Kab. Grobogan dan pemerhati budaya Kab. Grobogan.
Rapat dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Grobogan Drs. Mokamat, M.Si dalam pembukaannya disampaikan bahwa FGD ini menjadi ajang kita saling bertukar pikiran, rembuk bareng untuk membangun kesepahaman dan meningkatkan kebersamaan, sekaligus nguri-uri kabudayan, guna merumuskan upaya peningkatan nilai pemajuan kebudayaan Kabupaten Grobogan ke depan.
Kemudian dilanjutkan laporan penyelenggaraan oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Grobogan Agus Darmanto, SH, MH disampaikan bahwa Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk mendukung pelestarian dan pemajuan kebudayaan di Kabupaten Grobogan, mengingat begitu banyak dan luhurnya nilai budaya yang ada di bumi Grobogan
Dilanjutkan materi Prof. Sahid Teguh Widodo, SS, M.Hum, Ph.D dijsampaikan materi mengenai Implementasi City Branding Berbasis Kebudayaan di Kab. Grobogan dan Rahmat Suwoto mengenai Potensi dan Prospek kebudayaan dan nilai budaya di Bumi Grobog dalam mengawal UU No. 5 Tahun 2017 tenyang Pemujaan Kebudayaan.
Kegiatan ditutup oleh Sekretaris Bappeda Kabupaten Grobogan Afi Wildani, ST., M.Eng, disampaikan bahwa di Kegiatan ini fasilitasi oleh Bappeda karena visi RPJMD dirumuskan oleh Bappeda, sehingga bertanggung jawab dalam pencaian visi khususnya “beriman dan berbudaya”. Harapannya fisolofi peningkatan nilai kebudayaan tidak hanya diatas kertas bermain angka tetapi kenyataan di lapangan.