Semarang, 30 Januari 2024, demi menuntaskan permasalahan pendidikan di Provinsi Jawa Tengah khususnya di Kab. Grobogan yang salah satunya adalah masih banyaknya Anak Tidak Sekolah (ATS) yang belum tertangani, maka Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) melakukan sosialisasi awal dari serangkaian program Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) secara khusus bagi 15 Kab/Kota lokus di Provinsi Jawa Tengah bertempat di kantor Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Program penanganan ATS di 15 Kab/Kota lokus yang bekerja sama dengan UNICEF ini dimulai dari sosialisasi awal pada Januari 2024, hingga akhir pada bulan November 2024. Secara umum, terdapat beberapa kegiatan di dalam rangkaian program penanganan ATS pada 15 Kab/Kota lokus di Jawa Tengah yaitu : 1) Sosialisasi awal, 2) Bimtek Penyusunan RAD Penanganan ATS di tingkat Provinsi Jawa Tengah, 3) Penyusunan RAD P-ATS di 15 Kab/Kota lokus, 4) Penyusunan RAD P-ATS bagi seluruh desa/kelurahan yang ada pada 15 Kab/Kota lokus di Jawa Tengah, dan 5) Monitoring dan Evaluasi di Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Pusdatin Kemendikbud RI, saat ini terdapat kurang lebih 9 ribu Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kab. Grobogan per Januari 2024. Untuk itu, perlu kerja keras dalam menuntaskan permasalahan ini mulai dari penyusunan RAD yang berkualitas di tingkat Kabupaten, yang kemudian akan di break down pada tingkat desa/kelurahan. Sehingga, seluruh ATS di Kab. Grobogan akan terlayani akses pendidikan serta dapat mengenyam pendidikan secara layak baik melalui jalur formal atau non-formal.