1. Home
  2. »
  3. Bidang Litbang
  4. »
  5. FGD (Focus Group Discussion) dengan Tema “Membedah Banjir Februari 2024 di Wilayah Kabupaten Grobogan-Permasalahan Dan…
FGD (Focus Group Discussion) dengan Tema “Membedah Banjir Februari 2024 di Wilayah Kabupaten Grobogan-Permasalahan Dan Penanganannya”

FGD (Focus Group Discussion) dengan Tema “Membedah Banjir Februari 2024 di Wilayah Kabupaten Grobogan-Permasalahan Dan Penanganannya”

Selasa, 5 Maret 2024. Bappeda Kab. Grobogan mengadakan FGD (Focus Group Discussion) dengan Tema “Membedah Banjir Februari 2024 di Wilayah Kabupaten Grobogan-Permasalahan Dan Penanganannya”. FGD tersebut dilakukan secara luring di Ruang Riptaloka Setda Grobogan dan daring melalui zoom serta live streaming melalui Youtube Bappeda Kabupaten Grobogan.

FGD dibuka oleh Sekda Kab. Grobogan Anang Armunanto S.Sos., M.Si, disampaikan bahwa banjir pada Februari 2024 di kabupaten Grobogan telah melanda sebanyak 84 desa pada 16 kecamatan dari 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Grobogan, terdampak banjir dan menimbulkan kerugian material bahkan korban jiwa.

Kegiatan dimoderatori oleh Kepala Bappeda Kab. Grobogan Afi Wildani, ST. M.Eng dengan narasumber Kepala Pelaksana Harian BPBD Kab. Grobogan Endang Sulistyoningsih, ST., MT disampaikan bahwa banjir tersebut berdampak pada 84 desa pada 16 kecamatan dengan 20.801 rumah tergenang, 76 fasilitas pendidikan tergenang, 75 tempat ibadah tergenang, 6 infstruktur/tanggul jebol, 5 rumah hanyut, 5.744 sawah tergenang dan jumlah pengungsi memcapai 513 orang.

Selanjutnya narasumber Kepala BMKG Klimatologi Kelas I Jawa Tengah Bapak Sukasno, S.TP disampaikan bahwa kondisi saat banjir tersebut disebabkan oleh curah hujan harian / dasarian (hujan lebat pada durasi yang lama) di wilayah yang terdampak, luapan air sungai yang dipicu oleh curah hujan yang tinggi di wilayah hulu Sungai (wilayah dari luar Kabupaten Grobogan), serta keadaan topografi yang mengakibatkan air mengalir pada daerah yang lebih rendah (cekungan) juga dapat menyebabkan terjadinya banjir.

Narasumber Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air, mewakili Kepala BBWS Pemali Juana KemenPUPR Anggraeni Achmad, ST., M.Sc (K) menyampaikan bahwa prinsip peengelolaan sumber daya air yaiyu “one river, one plan, one management”. Pengelolaan sumber daya air untuk air permukaan dilakukan oleh Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota berdasarkan wilayah sungai.

Kepala Balai Pengelolaan DAS Pemali Jratun KemenLHK Rochimah Nugrahini, S.Hut., M.Si menyampaikan solusi penangangan banjir di Grobogan diantaraanya pemanfaatan ruang yang sesuai, rehabilitasi hutan dan lahan, pemeliharaan bangunan air, dukungan kebijakan yang berpihak pada lingkungan, penyuluhan masyarakat terkait budidaya tanaman yang berbasis konservasi, peran aktif semua stakeholder serta pendidikan lingkungan sejak dini.

Selanjutnya kegiatan diskusi dengan peserta terdiri atas unsur Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Grobogan, Dinas/Instansi terkait, Camat, Kades/Lurah, Perguruan Tinggi, ormas, tokoh masyarakat, dan media dengan para nasasumber. Diharapkan dari kegiatan FGD ini, bersama-sama bisa bersinergi dalam upaya penanggulangan banjir ke depan, sesuai kapasitas dan kewenangan masing-masing.

Bagikan :