Bupati Grobogan Minta Pengurus Asklindo Bantu Turunkan AKI dan AKB

Print

askindobantu 1Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta Asosiasi Klinik Indonesia (Asklindo) setempat untuk ikut mendukung upaya pemerintah untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) saat menjalani proses persalinan. Hal itu disampaikan bupati saat menghadiri halal bihalal dengan pengurus Asklindo, Selasa (3/7/2018).

“Angka kematian ibu dan bayi lahir (AKI/AKB) ini mendapat perhatian serius dari Pemkab Grobogan karena masih muncul tiap tahun. Namun, angkanya sudah mulai menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu, kita butuh dukungan semua pihak untuk menangani masalah ini, termasuk dengan Asklindo,” katanya.

Selain menggandeng berbagai pihak, upaya Pemkab Grobogan dilakukan dengan menyiapkan sebuah peraturan daerah Perda yang tujuan utamanya untuk menekan AKI/AKBtersebut. “Kita sudah punya sebuah Perda tentang Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Balita. Perda ini ditetapkan pada akhir tahun 2016 lalu,” jelasnya.Menurutnya, Perda baru ini diperlukan dengan tujuan utama untuk menurunkan

AKI/AKB yang masih muncul tiap tahun. Bahkan, ditingkat Jawa Tengah AKI/AKB di Grobogan menempati urutan cukup tinggi dibandingkan daerah lainnya.

“Dari kondisi itu, salah satu upayanya adalah membuat sebuah Perda. Perda itu diperlukan sebagai landasan hukum dalam kegiatan penyelenggaraan perlindungan ibu dan bayi,” jelasnya.

Upaya menurunkan AKI/AKB ini memang tidak akan selesai dengan terbitnya sebuah Perda. Tetapi harus dilakukan bersama banyak pihak. Termasuk dari pihak suami dan keluarga.

Selain itu, upaya edukasi juga perlu dilakukan lebih banyak lagi. Misalnya, persepsi melahirkan itu merupakan sebuah proses alamiah harus dirubah.

"Melahirkan itu bukan sekedar proses alamiah semata. Tetapi, disertai dengan resiko yang besar. Dimana, nyawa jadi taruhannya dalam proses melahirkan ini. Dengan pemahaman ini, selama hamil harus ada perhatian lebih supaya anak dan ibu bisa selamat ketika melahirkan," tegasnya.

Dengan merubah persepsi ini diharapkan akan muncul kehati-hatian dari seorang ibu ketika mereka mulai mengandung. Dimana, sejak dini mereka akan berupaya untuk menjaga sebaik mungkin kondisi kesehatan dan kandungnya. Dengan tujuan ketika melahirkan bisa berjalan lancar.