Rapat Pembahasan Laporan Akhir Kajian Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Dalam Meningkatkan Peran Perempuan Dalam Pembangunan di Kabupaten Grobogan

Print

rapat kajian IPG dan IDG

Keberhasilan pembangunan gender secara Nasional maupun ditingkat Daerah, termasuk Kabupaten Grobogan ditunjukkan melalui pencapaian IPG dan IDG, namun kehadiran pandemi COVID-19 ini mengkhawatirkan banyak pihak atas kondisi kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini telah memicu Pemerintah Kabupaten Grobogandalampemulihan perekonomian masyarakat. Komponen pembentuk IPG dan IDG yang secara khusus akan berpengaruh atas kondisi tersebut adalah kondisi pengeluaran per kapita dan sumbangan pendapatan perempuan.

Pandemi Covid-19 mengancam peluang ekonomi bagi perempuan, memperluas kesenjangan gender. Kehilangan pekerjaan akibat pandemic kali ini paling akut menimpa bidang-bidang di mana perempuan berkecimpung secara tidak proporsional, terutama mereka yang banyak mengandalkan pekerjaan yang membutuhkan interaksi tatap muka seperti ritel, pariwisata, dan layanan lainnya. Dampak terhadap perempuan juga lebih terasa di rumah yaitu bertambahnya beban yang cenderung mengambil tanggung jawab tambahan, seperti mengawasi anak akibat penutupan sekolah dan layanan penitipan anak.

Memperhatikan hal ini, diperlukan Kajian Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Dalam Meningkatkan Peran Perempuan Dalam Pembangunan di Kabupaten Grobogan mengingat perubahan yang terjadi akibat dampak covid 19 yang secara nyata telah mempengaruhi kondisi perekonomian masyarakat khususnya perempuan. Kajian ini secara khusus akan memperhatikan komponen pembentukIndeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)yaitu dimensi ekonomi, kesehatan dan pendidikan, serta perempuan dalam legislatif, perempuan dalam posisi managerial dan pendapatan perempuan. 

Dari hasil kajian ini ditarik kesimpulan :

  1. bahwa IPM Kabupaten Grobogan menunjukkan kondisi fluktuatif dengan kecenderungan meningkat dalam kurun waktu tahun 2017 sampai dengan 2021, yaitu dari sebesar 68,87 pada tahun 2017, naik menjadi 70,41 pada tahun 2021. Capaian IPM Kabupaten Grobogan tahun 2021 masih berada di bawah capaian provinsi dan nasional, dibandingkan dengan IPM kabupaten di wilayah sekitar, Kabupaten Grobogan menunjukkan posisi terendah kedua setelah Kabupaten Blora (69,37).
  2. IPG Kabupaten Grobogan menunjukkan kondisi fluktuatif dengan kecenderungan menurun dalam kurun waktu tahun 2017 sampai dengan tahun 2021, yaitu dari sebesar 85,69 pada tahun 2017, naik menjadi sebesar 85,98 pada tahun 2019, kemudian terakhir pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 85,89. Posisi relatif IPG Kabupaten Grobogan tahun 2021 sebesar 85,89 berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah (92,48) dan Nasional (91,27) serta menempati posisi terendah kedua setelah Kabupaten Blora sebesar 84,59
  3. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Grobogan dari tahun 2017 hingga tahun 2021 mengalami fluktuasi, yaitu pada tahun 2017 sebesar 56,01, mengalami penurunan pada tahun 2018 menjadi 53,70, kemudian mengalami peningkatan pada 2021 menjadi sebesar 58,03. Capaian IDG Kabupaten Grobogan pada tahun 2021 sebesar 58,03 berada di bawah capaian Provinsi Jawa Tengah sebesar 71,64 dan Nasional sebesar 76,26 serta dibandingkan dengan Kabupaten sekitarnya, Kabupaten Grobogan menempati posisi terendah kedua setelah Kabupaten Jepara yang sebesar 56,66.