Purwodadi - Dalam rangka percepatan penurunan angka prevalensi angka stunting di kabupaten grobogan, ketersediaan database yang akurat dan kecepatan akses informasi menjadi kebutuhan mendasar yang harus segera dipenuhi Berangkat dari adanya perbedaan data stunting dari bebeberapa sumber, berdampak pada ketidakjelasan dalam menentukan kondisi awal dan target yang akan dicapai setiap tahun dalam dokumen perencaaan, selain itu juga berdampak pada ketepatan dalam perumusan kebijakan intervensi kasus stunting. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan persoalan tersebut, telah dikembangkan Aplikasi Terintegrasi Penanganan Stunting yang di singkat ATASI STUNTING.
Pada tanggal 6 September 2021 telah dilaksanakan uji coba penggunaan aplikasi ATASI STUNTING. Rapat dipimpin oleh Kabid Pemsosbud, Fandyasih Bowo Leksono dan diikuti oleh Dinas Kesehatan, DP3AKB, Dispermades, Perwakilan Petugas Tenaga Gizi, dan Tenaga Pendamping Professional Desa. Aplikasi ini dikembangkan dengan system webbase dengan alamat link https://atasistunting.bappeda.grobogan.go.id/ dan juga bisa diakses melalui android .
Secara umum, aplikasi sudah dapat digunakan, namun demikian terdapat saran dan masukan yang harus segera diperbaiki. Selain itu, perlu dibentuk Tim Admin Kabupaten terdiri dari unsur Bappeda, Dinkes Dispendukcapil dan Dispermades.yang bertugas mengupdate data kependudukan balita secara periodik. Sebagai tindaklanjut uji coba aplikasi ini, akan dilaksanakan peningkatan kapasitas kepada Petugas Tenaga Gizi, Kader Pembagunan Manusia dan Kader Kesehatan Desa di 5 Desa Lokus Stunting dan Bimbingan Teknis aplikasi ATASI STUNTING. Dengan adanya penyediaan database stunting melalui aplikasi ini, diharapkan dapat berkontribusi dalam penanganan stunting di Kabupaten Grobogan.