Purwodadi, - Sehubungan dengan adanya pekerjaan Penyusunan Kajian Master Plan Peningkatan Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk kesejahteraan masyarakat, Bappeda Grobogan menyelenggarakan Rapat Pembahasan Laporan Antara pada hari Rabu tanggal 2 November 2022 pukul 13.00 di Ruang Pangripta Bappeda Grobogan. Pada rapat ini, Bappeda mengundang perwakilan beberapa OPD, diantaranya adalah DLH, Dispertan, Dispermasdes, Disnakkan, Disporabudpar, serta Bagian Pemerintahan SETDA. Selain itu, Bappeda juga mengundang perwakilan Kecamatan yang memiliki Kawasan Hutan di wilayahnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Prasarana Wilayah dan Ekonomi Chandra Yulian Pasha, S.T, serta Kepala Sub Bidang Pengembangan Wilayah, Permukiman dan Pertanahan Abdur Rahman, S. Si, M. Eng, M. Eng, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Penjelasan Laporan Antara mengenai analisis pemanfaatan kawasan hutan di Kabupaten Grobogan oleh pihak konsiltan, yaitu Bp. Joko yang sekaligus Dosen UGM. Terdapat beberapa masukan dari perwakilan Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jateng Wilayah I, mengenai ekstensifikasi lahan hutan di Pulau Jawa yang sudah tidak tepat lagi, sehingga harus fokus ke langkah intensifikasi untuk peningkatan pemanfaatan kawasan hutan. Kemudian terdapat masukan dari DLH mengenai degradasi kawasan hutan yang berbanding lurus dengan status Kabupaten Grobogan sebagai penyangga pangan, kemudian mengenai bencana banjir di Kabupaten Grobogan yang sebagian besar hanya terjadi di perkotaan saja karena rusaknya jaringan drainase, kemudian mengenai sebaran mata air yang jauh lebih banyak terdapat di Pegunungan Kendeng Utara daripada Kendeng Selatan. Kemudian terdapat masukan dari Disporabudpar mengenai adanya 10 titik pariwisata di Kawasan Hutan, kemudian terdapat 7 sumber air di Kecamatan Ngaringan, serta perlu adanya musyawarah antar lembaga (BBWS, Perhutani, LKMD, dsb) untuk pengelolaan pariwisata di kawasan hutan. Kemudian terdapat masukan dari perwakilan Kecamatan Pulokulon mengenai program Agroforesty yang sudah dilakukan di Ds. Randurejo, kemudian di Pulokulon terdapat potensi wisata Gunung Tugel yang masih di bawah naungan Perhutani, kemudian ada titik lain yang potensial seperti di Ds. Jatiharjo (Trail Trabas) dan Ds. Pojok (Gantole). Semua masukan telah diterima oleh pihak konsultan dan dipertimbangkan sebagai referensi tambahan dalam penyelesaian Laporan Pemanfaatan Kawasan Hutan di Kabupaten Grobogan.