Letak Geografis dan Sumber Daya Alam Kabupaten Grobogan

Print

kabupaten_grobogan

A. LETAK GEOGRAFIS
Kabupaten Grobogan terletak diantara dua Pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur, berada di bagian timur dan berbatasan dengan :

Ditinjau secara letak geografis, wilayah Kabupaten Grobogan terletak diantara 110 o15'BT - 111 o25'BT dan 7 o LS - 7 o 30'LS.

B. LUAS WILAYAH
Secara administratif Kabupaten Grobogan terdiri dari 19 (sembilan belas) Kecamatan dan 280 Desa/Kelurahan dengan Ibukota berada di Purwodadi. Berdasarkan hasil Evaluasi Penggunaan Tanah (EPT) tahun 1983 Kabupaten Grobogan mempunyai luas 1.975,86 Km dan merupakan kabupaten terluas nomor 2 di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap. Jarak dari utara ke selatan +37 Km dan jarak dari barat ke timur +83 Km.

Jarak Ibukota Kabupaten Grobogan ke beberapa kota sekitarnya adalah sebagai berikut :
- Purwodadi ke Semarang : +64 Km
- Purwodadi ke Demak : +39 Km
- Purwodadi ke Kudus : +45 Km
- Purwodadi ke Pati : +45 Km
- Purwodadi ke Blora : +64 Km
- Purwodadi ke Sragen : +64 Km
- Purwodadi ke Surakarta : +64 Km

 

C. KEADAAN ALAM
Kabupaten Grobogan yang memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta dataran di bagian tengahnya, secara topografi terbagi kedalam 3 kelompok yaitu :

  1. Daerah dataran rendah berada pada ketinggian sampai 50 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 0- 8o meliputi 6 kecamatan yaitu Kecamatan Gubug, Tegowanu, Godong, Purwodadi, Grobogan sebelah selatan dan Wirosari sebelah selatan.
  2. Daerah perbukitan berada pada ketinggian antara 50 - 100 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 8o - 15o meliputi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Klambu, Brati, Grobogan sebelah utara dan Wirosari sebelah utara.
  3. Daerah dataran tinggi berada pada ketinggian 100 - 500 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan lebih dari 15o, meliputi wilayah kecamatan yang berada di sebelah selatan dari wilayah Kabupaten Grobogan.

Berdasarkan letak geografis dan reliefnya, Kabupaten Grobogan merupakan Kabupaten yang tiang penyangga perekonomiannya berada pada sektor pertanian dan merupakan daerah yang cenderung cukup sulit mendapatkan air bersih.


D. LAHAN PERTANIAN
Dari hasil laporan Dinas Pertanian TPH (SPVA) diperoleh data mengenai luas tanah keadaan akhir tahun 2010 untuk Kabupaten Grobogan seluruhnya seluas 197.586,420 Ha yang terdiri dari :

Dilihat dari kondisi pengairan yang ada, pada kenyataannya di musim kemarau sistem pengairan tersebut tidak dapat diharapkan manfaatnya. Dari tanah sawah seluas : 64.790,210 Ha dapat digolongkan ke dalam :

Dan tanah bukan sawah seluas 132.796,210 Ha tersebut terdiri dari :


E. BAHAN TAMBANG
Kabupaten Grobogan yang berada di antara dua Pegunungan Kendeng memiliki sumber bahan tambang dan galian yang cukup dapat diandalkan, meskipun sumbangan dari sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga saat ini masih relatif kecil. Hal tersebut disebabkan adanya beberapa kendala seperti cara penambangan, cara pengolahan hasil dan sumber daya manusianya. Kondisi seperti ini sangat memungkinkan terbukanya kesempatan bagi pihak swasta, baik dari dalam negeri maupun asing untuk menanamkan modalnya guna mengelola bahan tambang dan galian secara optimal.

Bahan tambang/galian yang dimiliki dan mungkin dapat dikembangkan di Kabupaten Grobogan meliputi : kapur, tanah liat, garam, gips, batu dan lain-lain.


F. WADUK DAN SUNGAI
Seperti diketahui, waduk dan sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan (ekosistem), terutama dalam pengadaan air bagi kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itu untuk menjaga kelestariannya mutlak diperlukan penampungan berupa waduk atau sejenisnya.


Menyadari hal tersebut maka pemerintah telah membangun Waduk Kedung Ombo yang terletak di Wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali. Meskipun pendistribusian airnya belum seperti yang diharapkan, namun keberadaan waduk tersebut benar-benar sangat berarti bagi daerah-daerah yang berada di bawah aliran waduk, terutama bagi daerah Kabupaten Grobogan.


G. IKLIM
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Program Kehutanan tentang iklim di Kabupaten Grobogan yang terletak di antara Daerah Pantai Utara bagian timur dan daerah Bengawan Solo Hulu mempunyai tipe iklim D yang bersifat 1 s/d 6 bulan kering dan 1 s/d 6 bulan basah dengan suhu minimum 26oC.

 

H. HARI HUJAN DAN CURAH HUJAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pertanian TPH Kabupaten Grobogan diperoleh data sebagai berikut :

Yang dimaksud dengan curah hujan adalah "Satuan Kuantitatif" hujan, yaitu tinggi/tebal hujan yang jatuh di permukaan bumi, diukur dalam satuan milimeter. Satuan curah hujan terukur yang jatuh di permukaan bumi setara dengan satu liter setiap 1 MP 2 Psatuan luas atau dapat diperkirakan dengan satu juta liter setiap satu kilometer persegi, dengan catatan air hujan tersebut tidak ada yang menguap kembali (evapotranspirasi), melimpah (run off) dan merembes ke dalam permukaan bumi (perkolasi).

Sumber: Grobogan Dalam Angka 2011