Latar Belakang
Azas yang melandasi Kebijakan Strategis Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah pembangunan IPTEK yang dititikberatkan pada peningkatan peran masyarakat melalui penguatan budaya IPTEK, yang mampu mendorong Kraetivitas dan Inovasi masyarakat dalam bidang IPTEK. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, pengembangan kreativitas dan kemampuan inovasi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan daya saing masyarakat guna meningkatkan QCD (Quality, Cost and Delivery) produk unggulan daerah. Hal ini ditujukan agar dapat menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan salah satu tantangan, khususnya berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat di daerah.
Produk Nasional terutama produk lokal di daerah kalah bersaing dengan produk mancanegara dalam persaiangan pasar global saat ini. Hal tersebut salah satunya disebabkan karena kreativitas dan kemampuan inovasi masyarakat yang kurang dikelola dengan baik dan kadang keberdaanya tidak terdeteksi.
Untuk mengatasi hal itu pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu memberi dorongan dan dukungan kepada masyarakat agar lebih kreatif dan inovatif, sehingga hasil temuan/ inovasinya bias diketahui potensinya dan bermakna bagi pembangunan ekonomi baik di tingkat regional maupun nasional secara berkelanjutan ditengah-tengah terpaan gelombang globalisasi dan perdagangan bebas Regional maupun Internasional.
Ditingkat pusat, untuk memotivasi pemacuan teknologi dan penerapannya dalam semua segi kehidupan bangsa Indonesia, dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HAKTEKNAS). Kementrian Negara Riset dan Teknologi memandang perlu memberikan anugrah kepada masyarakat akar rumput (grassroot) yang telah memberikan sumbangan karya nyata yang terbukti dan teruji kemanfaatannya bagi pemabngunan bangsa dalam bidang Teknlogi Elektronika, Telekomunikasi dan Informatika serta bidang Teknlogi Energi. Sementra itu, Pemerintah Propinsi Jawa Tengah menggulirkan suatu program insentif pemacuan Peningkatan Kreativitas dan Inovasi Iptek dalam bidang Ilmu dan Teknlogi (IPTEK) yang diarahkan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap manfaat IPTEK bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, dengan demikian akan mendorong peningkatan kegiatan sosial ekonomi dalam rangka menuju masyarakat Indonesia dan khususnya Jawa Tengah yang sejahtera.
Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan, menyambut baik program pemerintah pusat maupun pemerintah Propinsi Jawa Tengah untuk mengambil peran dalam memacu Peningkatan Kreativitas dan Inovasi Iptek dalam bidang Ilmu dan Teknlogi (IPTEK). Salah satu upaya langkah awal yang dilakukan adalah melaksanakan Peningkatan Kreativitas dan Inovasi IPTEK di Kabupaten Grobogan.
Maksud dan Tujuan
Program Peningkatan Krativitas dan Inovasi Iptek di Kabupaten Grobogan ini dimaksudkan untuk melakukan inventarisasi (pendataan) terhadap individu/ kelompok dalam masyarakat umum (grassroot) yang telah berhasil sebagai penggali, penemu datau pengembang dan karyanya secara nyata berhasil memajukan teknlogi terterapkan, teruji dan terbukti kemanfaatannya dalam meningkatakan kesejahteraan masyarakat. Sehingga kedepan diharapkan hasil inventarisasi (pendataan) Peningkatan Krativitas dan Inovasi Iptek dapat dijadikan sebagai database/ informasi tentang jumlah, keberdaaan dan jenis serta hasil-hasil kreativitas masyarakat.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan pendataan potensi masyarakat Kabupaten Grobogan sebagai penggali, penemu atau pengembang dan karyanya secara nyata berhasil memjaukan teknologi terterapkan, teruji dan terbukti kemanfaatannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Inventarisasi Krenova Kabupaten Grobogan
Sebaran Jenis Krenova
- Makanan Olahan, diantaranya di Kecamatan Wirosari, Kecamatan Penawangan, Kecamatan Gubug, Kecamatan Geyer, Kecamatan Kradenan, Kecamatan Brati, Kecamatan Karangrayung, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Grobogan, Kecamatan Pulokulon, Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Godong, Kecamatan Tanggungharjo, Kecamatan Klambu, Kecamatan Toroh, Kecamatan Gabus, Kecamatan Ngaringan, Kecamatan Kedungjati dan Kecamatan Tegowanu.
- Sarana Produksi Pertanian, diantaranya Pupuk Cair di Kecamatan Penawangan, Pupuk Phospat di Kecamatan Toroh, Garam di Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Tawangharjo.
- Bahan Bangunan dan Meubel, diantaranya Kecamatan Grobogan, Kecamatan Wirosari, Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Gubug, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Ngaringan, Kecamatan Brati, Kecamatan Tanggungharjo, Kecamatan Godong, Kecamatan Geyer, Kecamatan Pulokulon, Kecamatan Kradenan, Kecamatan Gabus, Kecamatan Penawangan.
- Kerajinan, diantaranya Kecamatan Tegowanu, Kecamatan Grobogan, Kecamatan Wirosari, Kecamatan Geyer, Kecamatan Ngaringan, Kecamatan Brati, Kecamatan Karangrayung, Kecamatan Toroh, Kecamatan Kradenan, Kecamatan Gabus, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Godong, Kecamatan Gubug.
Berdasarakan klasifikasi klasternya, jenis dan persebarannya Krenova di Kabuapten Grobogan dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) klaster, yaitu klaster makanan olahan, klaster saprodi pertanian, klaster bahan bangunan dan mebel dan klaster kerajinan.
Rekomendasi:
- Hasil kegiatan Peningkatan Kreativitas dan Inovasi IPTEK dapat dijadikan sebagai database maupun rtimbangan dalam pengambilan kebijakan pengembangan Krenova di Kabupaten Grobogan.
- Dilakukan pelatihan, penyuluhan maupaun pendampingan pada kegiatan Peningkatan Kreativitas dan Inovasi IPTEK Kabupaten Grobogan yang berpotensi untuk pengembangan ke depan.
- Diadakan seleksi/ lomba pemilihan hasil terbaik (kreatif, inovatif dan potensi) yang nantinya dapat diikutkan pada lomba Krenova tingkat Propinsi maupaun Nasional.