1. Home
  2. »
  3. Bidang Praswilek
  4. »
  5. Rapat Penyusunan Simulasi dan Penghitungan Kebutuhan Beberapa Metode Sumur Resapan untuk Mengurangi Dampak Kekeringan di…
Rapat Penyusunan Simulasi dan Penghitungan Kebutuhan Beberapa Metode Sumur Resapan untuk Mengurangi Dampak Kekeringan di Kabupaten Grobogan

Rapat Penyusunan Simulasi dan Penghitungan Kebutuhan Beberapa Metode Sumur Resapan untuk Mengurangi Dampak Kekeringan di Kabupaten Grobogan

Bappeda Kabupaten Grobogan mengadakan Rapat Penyusunan Simulasi dan Penghitungan Kebutuhan Beberapa Metode Sumur Resapan untuk Mengurangi Dampak Kekeringan di Kabupaten Grobogan bersama Prof. Dr. Ir. Sriyana, M.S. dan Prof. Dr. Ir. Suharyanto, M.Sc. dosen teknik Sipil Undip,  pada hari Jumat, 9 Desember 2022 pukul 09.00- selesai di R.R Kecil Bappeda Kab. Grobogan. Rapat ini juga dihadiri oleh DLH, Dinkes, Disperakim, Dispertan, DPUPR, BPBD, Disdik dan Perumdam Purwa Tirta Dharma Kab. Grobogan. Rapat dipimpin oleh Kabid Praswilek Candra Yulian Pasha, ST.

Dalam pembahasan rapat ini disampaikan mengenai metode sumur resapan yang direncanakan di Alun-Alun Purwodadi. Prof. Dr. Ir. Suharyanto, M.Sc menyampaikan metode yang akan digunakan adalah SWMM (Storm Water Management Model). Pemilihan model ini disebabkan salah satunya karena ketika musim hujan berlangsung, di sekitar alun purwodadi terdapat genangan. SWMM digunakan dikarenakan SWMM merupakan model simulasi hujan-aliran (rainfall-runoff) yang digunakan untuk mensimulasikan kuantitas maupun kualitas limpasan permukaan dari daerah perkotaan.

Bapak Wignyo dari BPBD menyampaikan bahwa penempatan sumur resapan hendaknya memperhatikan kapasitas resapannya (permeabilitas lapisan tanahnya). Dari Dinas Pendidikan sendiri saat ini sudah mendorong seluruh SD dan SMP di Kab. Grobogan menjadi lingkungan hijau, salah satunya dengan adanya sumur resapan. DPUPR dalam kaitannya kegiatan yang mendukung pengelolaan SDA saat ini dengan adanya normalisasi sungai dan pembuatan embung.

Prof. Dr. Ir. Sriyana, M.S. menyampaikan dalam penerapan sumur resapan dapat dimulai dengan diimplementasikan dari rumah masing-masing. Penanganan banjir dan kekeringan sebaiknya selalu berbasis DAS. Selain itu hendaknya Pemda mendorong desa agar ada alokasi dari Dana Desa untuk membangun sumur resapan.

Bagikan :

Comments are closed.