Purwodadi, 8 Oktober 2025 – Dalam rangka meningkatkan sinergitas dan harmonisasi perencanaan pembangunan daerah bidang kewilayahan, Bappeda Kabupaten Grobogan melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Geoportal Data Spasial Perumahan dan Kawasan Permukiman, bertempat di Ruang Pangripta Bappeda Kabupaten Grobogan, Rabu (8/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan data yang valid, akurat, terkini, dan dapat dibagipakaikan, baik data sektoral maupun spasial, terutama yang berkaitan dengan data perumahan dan kawasan permukiman. Acara ini juga menjadi forum penyampaian draft Road Map Penyelenggaraan Informasi Geospasial Kabupaten Grobogan Tahun 2026–2030 sebagai panduan strategis penguatan simpul jaringan geospasial daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Prasarana Wilayah dan Ekonomi Bappeda Grobogan, Candra Yulian Pasha, S.T., memaparkan pentingnya pemanfaatan data spasial dalam mendukung pelaksanaan Satu Data Indonesia (SDI) dan integrasi dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Menurutnya, penyelenggaraan informasi geospasial yang kuat menjadi fondasi perencanaan pembangunan yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Penyusunan Road Map Informasi Geospasial 2026–2030 merupakan bagian dari komitmen Kabupaten Grobogan untuk memperkuat tata kelola data spasial yang terintegrasi lintas sektor, sekaligus mempersiapkan diri dalam penilaian Bhumandala Award tahun mendatang,” jelas Candra.
Selanjutnya, materi teknis disampaikan oleh perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Wendra Pranata, yang menjelaskan tentang Peraturan Kepala BIG Nomor 3 Tahun 2025 mengenai Pembentukan Standar Data Geospasial serta penilaian Indeks Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial (SJIG). Dalam paparannya, ia menekankan perlunya penguatan aspek standar data, manajemen kualitas, dan kapasitas sumber daya manusia bidang geospasial agar simpul jaringan di Kabupaten Grobogan dapat berfungsi optimal.
Dari hasil evaluasi BIG, Kabupaten Grobogan dinilai telah memiliki infrastruktur geospasial yang cukup mapan, namun masih perlu peningkatan pada domain standar data geospasial dan penguatan SDM pengelola. Ke depan, diperlukan penyempurnaan metadata, SOP pengelolaan data, serta updating data simpul jaringan melalui aplikasi Simojang BIG.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai perangkat daerah, antara lain Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, DPUPR, Diskominfo, BPS, BPBD, Dinas Pertanian, serta perangkat daerah produsen data spasial lainnya.
Melalui kegiatan ini, Bappeda Grobogan menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi antarperangkat daerah dan lembaga pusat dalam mewujudkan satu peta dan satu data pembangunan daerah, guna mendukung perencanaan yang lebih tepat sasaran dan berbasis bukti (evidence-based planning).
