Purwodadi, Rabu, 18 September 2024 Bappeda Kabupaten Grobogan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Baru Terbarukan dan Penerapan Ekonomi Sirkular di Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Sri Hartini dan Dr. Bima Setyaji Surya Ramadhan, ST., MT. dari UNDIP yang memandu dan menyampaikan materi terkait dengan pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Perangkat Daerah yang terkait dengan infrastruktur pengelolaan persampahan.
Diskusi ini mulai berkembang mulai dari kebutuhan infrastruktur pengelolaan sampah dimana di Kabupaten Grobogan hanya ada 1 TPA, kalau mendasarkan luas wilayah dan kajian pengelolaan sampah, seharusnya TPA di Kabupaten Grobogan ada 3 TPA. Hal ini diperparah bahwa umur TPA yang ada saat ini, diperkirakan akan overload di September 2025. Mendasarkan hal tersebut, tentunya kebijakan pengelolan sampah menjadi salah satu prioritas penanganan beberapa tahun ke depan.
Disamping itu, pengelolaan sampah perlu dimulai dari prilaku masyakat yang menjadi sumber sampah. Disampaikan oleh Pak Bima dari UNDIP, jika belajar dari pengelolan sampah di Jepang, bahwa pengambilan sampah oleh Pemerintah Jepang terjadwal, dan terpilah, sehingga masyarakat dipaksa untuk memilah untuk bisa diangkut oleh pemerintah. Ini dapat dimulai dari pembelajaran dari tingkat sekolah. Dalam hal ini Dinas Pendidikan sudah mulai menggerakan mulai pengenalan pengelolan sampah sampai pemilihan duta lingkungan. Disamping itu, perlu ditekankan pula kebijakan pengelolan sampah di tingkat desa. Saat ini alokasi anggaran dana desa masih kecil untuk pengelolan sampah, mendasarkan informasi alokasi tersebut hanya sekitar 3 % dari dana desa.